Situ Ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali herang caina
Duh itu saha nu ngalangkung unggal enjing
nyeredet hate ningali sorot socana
Yang artinya ya itu tadi. Situ Ciburuy ikannya susah dipancing. Hati
berdesir melihat jernih air disana. Lirik seterusnya silahkan dicari
sendiri artinya. Nah Situ Ciburuy ini, setelah saya lihat sih tidak
jernih-jernih amat. Dan banyak tukang mancing yang mencoba memancing
ikan di tepinya. Kelihatan dari tangkai pancingnya. Ya nyari ikan lah,
kalo nyari belut kan namanya ngurek. Pasti orang-orang yang memancing
itu sangat gigih. Udah tahu susah masih dipancing juga.
Situ
Ciburuy terletak di sebelah sanaan dikit dari pintu keluar tol
Padalarang. Tempatnya sepi. Tidak banyak tampak orang berkunjung kesana,
kecuali pasangan yang pacaran, orang yang suka engga puguh-puguh ingin
menyendiri dan kurang kerjaan seperti saya, dan beberapa anak-anak muda
yang berpiknik di atas perahu. Membawa bekal makanan dan tertawa-tawa
girang. Tukang perahu dan perahunya tidak banyak, hanya ada beberapa.
Perahunya cantik. Bercat warna-warni menyolok dan memakai dayung.
Jumlahnya kurang dari jumlah jari tangan saya.
Di tengah Situ Ciburuy ada pulau kecil dengan restauran makanan Sunda
disana. Naik perahu dayung Rp 15.000 bolak-balik. Kalau mau pulang
dari pulau itu, silahkan teriak-teriak atau bersuit memanggil perahu
yang tadi mengantar. Ini harga tanpa nawar ya. Soalnya saya paling malas
tawar menawar sebenarnya. Bertentangan banget dengan pekerjaan saya
sehari-hari yaitu tukang negosiasi. Kalau di restauran ini jangan pesan
yang aneh-aneh. Karena dari daftar menu, kebanyakan malah tidak ada.
Pesanan makanan lama sekali. Tapi ikan bakarnya enak, ikan asin
jambalnya mantap. Dan sambal dadakannya pedasnya bukan main. Lalapan
segar juga ada. Kalau kurang bisa metik sendiri daun Pohpohan yang
tumbuh liar di pinggiran danau.
Dari kejauhan tampak tebing Citatah yang sering dijadikan latihan
panjat oleh orang-orang yang suka memanjat selain pohon. Perkampungan
di seberang sana, dan bukit-bukit di sekeliling. Angin bertiup agak
kencang, sehingga udara terasa segar dan dingin. Situ ini sih airnya
kelihatan tenang sekali, nyaris tak berombak. Lega rasanya masih ada
Situ yang tersisa di Bandung ini, dan masih berair pula! Tidak seperti
Situ Aksan yang tinggal nama doang dan Situ Umar yang jadi sebesar kolam
ikan (huh, masih kesal saja kalau ingat nasib Situ Aksan dan Situ
Umar). Semoga Situ Ciburuy yang tercatat dalam lagu ini tidak mengalami
nasib seperti Situ yang lain yang dijarah eh dikeringkan untuk
keserakahan manusia.
---------
sumber: http://miramarsellia.com/2007/02/28/situ-ciburuy/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar